4

Tehnik Membentuk Pikiran Positif

Lanjutan dari Gelombang Otak Manusia

Ok sp’ers, ini bagian terakhir dari bagian ini…

Pembahasan awal dimulai dengan memberikan pendapat darimana datangnya sp, yaitu dari yang saya sebut penafsiran negatif, apapun namanya intinya adalah reaksi negatif emosi kita terhadap sebuah kejadian, yang tertumpuk dan berulang2 membuat ‘Alarm’ bawah sadar kita selalu berbunyi saat kondisi yang ‘disangka’ oleh pikiran alam bawah sadar adalah kondisi ‘bahaya’

Kenapa dibuat menjadi beberapa bagian, karena pertama pengetahuan adalah kekuatan, yang kedua praktek berikut jika didasari oleh pemahaman, maka dalam pelaksanaannya menjadi lebih mendalam.

Catatan bagi anda yang sp dan ‘seperti’ tidak sanggup menjalani kehidupan anda sehari-hari, sangat saya sarankan untuk segera berkonsultasi ke psikiater yang ada di daerah anda. Bisa di cek di rumah sakit di kota anda, jika ternyata tidak ada, anda bisa juga mendatangi dokter umum, mereka bisa memberikan resep untuk obat psikotropika. Obat ini akan sangat mengurangi ‘penderitaan’ yang di alami oleh seorang sp.

Tapi harus disadari bahwa, obat tidak mengobati sp, ibarat aspirin untuk sakit gigi, rasa sakit gigi bisa hilang, tapi tetap saja gigi anda harus diobati. Begitu juga obat sp, hanya menekan rasa derita sp anda, tapi tidak menyembuhkan apa penyebab sp anda

Tehnik yang saya coba kemukakan adalah pendekatan hipnosis, self hipnosis

Cara kerjanya gini, agak mengulang, penyebab sp (menurut pendapat saya) adalah karena adanya penafsiran negatif yang berulang dan bertumpuk yang pada alam bawah sadar kita, nah sekarang tugas kita adalah menghapus muatan negatif dari tumpukan2 penafsiran negatif yang ada pada alam bawah sadar kita.

Salah satu sifat alam bawah sadar yang belum saya tulis adalah dia tidak bisa membedakan antara realita dan imajinasi, Alam bawah sadar akan merespon sama terhadap gambaran pada benak kita yang terbentuk oleh realita atau imajinasi kita.

Tehniknya begini, sederhana saja….

  1. buat tubuh anda rilex, masuk ke gelombang otak theta/rilex, bagaimana masuk ke kondisi rilex pada hipnotis bisa anda searching di google atau buku2
  2. setelah anda masuk kondisi rilex,bayangkan anda berada sendiri di bioskop, ada layar putih di depan anda
  3. ambil satu pengalaman anda yang paling menyakitkan / menyedihkan, tampilkan di layar bioskop itu
  4. amati sejenak, lalu anda sadari bahwa emosi negatif yang muncul dari peristiwa itu adalah tidak produktif dan merugikan anda
  5. maka geserlah gambaran menyedihkan anda tadi keluar dari layar bioskop anda ke sebelah kiri atau kanan, jadikan gambarnya menjadi hitam putih, lalu buat gambaran itu menjadi kabur / tidak jelas, lalu buat gambaran itu menjadi kecil ibarat anda meremas kertas, lalu buang gambaran itu ke tempat sampah yang ada di sudut ruang bioskop
  6. lalu masukan peristiwa serupa ke dalam layar bioskop anda, dan gambarkan diri anda bereaksi dengan tenang, wajar, percaya diri seperti yang anda inginkan. Buat gambaran itu sejelas mungkin. Amati beberapa saat gambaran itu
  7. terakhir, buat gambaran kedepan seperti yang anda inginkan dimana anda bisa mengatasi kondisi yang sebelumnya membuat anda takut, gambarkan diri anda tenang, mantap, percaya diri, optimal pada kondisi itu.

Sekali lagi, alam bawah sadar tidak bisa membedakan apa gambaran yang ada di benak kita itu hasil dari realita atau kekuatan manusia kita, yaitu imajinasi positif kita.

Sejalan dengan pengulangan praktek anda, maka muatan2 positif pada kejadian yang membuat anda terluka / sedih / takut dan lain2 akan hilang dalam bawah sadar anda dan akan terisi oleh muatan positif hasil imajinasi anda.

Dari sini akan terbentuk Pola Pikir Positif atau otomatisasi pikiran positif kita.

Waktu yang baik untuk melakukan ini adalah saat anda hendak tidur, atau setelah ada kejadian yang membuat anda terluka, cari waktu dan tempat yang memungkinkan, jika anda telah melatihnya, maka penghapusan muatan negatif dan digantikan menjadi positif dalam bawah sadar anda menjadi otomatis.

Latihan ini saya dapat dari mp3 di http://roseannaleaton.com/. Akan sangat baik jika anda juga mendengarkannya melalu headset anda. Mp3 dalam bahasa inggris.

Ok pren, motif saya sederhana, hanya ingin berbagi sesuatu yang menurut saya bermanfaat, mudah2an bisa bermanfaat juga buat pren semua. and I have to say, its have positive effect for me. monggo untuk ditambahkan atau di koreksi oleh teman2...


Salam,

Ken Bandung

3

Gelombang Otak Manusia

Lanjutan dari Penafsiran positif, Penafsiran negatif dan Alam Fikiran

Sebelumnya saya mo koreksi tulisan sebelumnya tentang Alam Bawah Sadar hampir menguasai keseluruhan tubuh kita (thx to tukimin...), itu kurang tepat. Yang benar adalah Pikiran sadar menguasai sistem syaraf simpatik (kalo ga salah…) seperti menggerakkan tangan, menggelengkan kepala dll, sedang Pikiran Tak Sadar menguasai sistem syaraf parasimpatik seperti detak jantung, aliran darah, pengeluaran endorfin, adrenalin dan lainnya.

Yang tadinya di serahi tugas ke pikiran sadar bisa juga menjadi tugas alam pikiran tak sadar, contoh awal kita belajar sepeda, kita harus berjuang sangat keras untuk menjaga keseimbangan, memboseh sepeda, belum liat sekeliling kita. Tapi kalo sudah bisa dan biasa, maka hampir kita tidak berfikir lagi untuk bisa naik sepeda.

Nah sekarang simtomp sp menurut saya sangat berkaitan dengan wilayah alam bawah sadar, dan sudah menjadi otomatis karena secara sengaja atau tidak sengaja, kita belajar dan terbiasa untuk membentuk pola pikiran sp.

Sekarang masuk ke gelombang otak manusia.

Penelitian dari dunia barat dengan menggunakan alat EEG, secara garis besar para ilmuwan membagi menjadi 5 gelombang otak.

  1. Gamma

Kondisi saat tegang, seperti Olahragawan saat pertandingan penting, Orang sedang stress

  1. Betha

Kondisi saat sedang terjaga / Sadar

  1. Tetha

Kondisi Saat Dzikir / Meditasi / Hipnotis

  1. Alpha

Kondisi saat menjelang masuk alam tidur

  1. Delta

Kondisi Tidur / masa pemulihan fisik dan mental

Penjelasan berikut lebih menitik beratkan pada kondisi Betha dan Tetha.

Kondisi Betha adalah kondisi saat terjaga, bekerja atau mungkin dominan otak kiri / analitis-logika

Kondisi Tetha adalah kondisi dimana ditemukan pada orang2 yang khusuk shalat, dzikir, meditasi dan hipnotis. Di kondisi ini orang sering mendapat yang di sebut ‘ilham’ atau pencerahan dari masalah yang sedang di hadapinya. Gelombang ini sering diketemukan pada seniman, musisi, agamawan dll.

Orang yang mengandalkan hanya dominan Betha, maka di rentan terhadap stress karena, tidak semua permasalahan bisa diselesaikan oleh logika / otak kiri

Orang yang mengandalkan hanya dominan Tetha, maka ibarat berdoa / berharap tanpa realisasi aksi.

Yang ideal adalah mengoptimalkan keduanya sehingga kedua gelombang ini saling mendukung untuk mencapai tujuan.

Seandainya dalam aktifitasnya, seseorang telah mampu menggabungkan secara harmonis gelombang otak betha dan thetanya atau ada juga yang menyebut otak kiri dan otak kanan, dimana otak kiri adalah logika sedangkan otak kanan intuisi, imajinasi, maka ia bisa menghasilkan sesuatu dengan maksimal.

Seorang usahawan, selain logikanya berjalan, intuisi bisnisnya akan menuntun pada keputusan2 yang tepat

Seorang guru, selain pelajaran yang dikuasainya, diapun bisa menemukan cara mengajar yang tepat sesuai dengan karakter masing2 muridnya

Seorang yang sedang mencari kerja, walau pikiran dan raganya sibuk mencari kerja, tapi hatinya tetap sabar, ikhlas dan pantang menyerah.

Nahh… menurut penelitian, seseorang yang sedang dalam kondisi cemas, takut, dalam kasus kita simptomp sp, gelombang otaknya berada di kondisi di atas betha atas, atau bisa di wilayah Gamma, aktifitas mentalnya sedang tinggi.

Kata pakar, tidak mungkin seseorang yang berada di level Theta bisa mengalami kecemasan dan kepanikan seperti di level betha atas atau gamma. Sedang level theta bisa kita munculkan di pikiran kita sendiri.

Mungkin ini salah satu sebabnya ya, kenapa di agama Islam (maaf saya mengambil contoh agama Islam karena itu yang saya pahami, di agama lain juga pasti ada hal2 serupa), ada doa untuk setiap kegiatan, mau tidur, bangun tidur, masuk wc, keluar rumah, mo makan dll, juga sangat di anjurkan kalo kata pak kyai mah, lidah selalu basah dengan berdzikir. Karena secara teory diatas, gelombang theta yang berisi ketenangan, ilham, pencerahan akan mendukung aktifitas Betha / logika kita.

Dah, gelombang otak sampe disini karena taunya baru sampe segini, moga ada manfaatnya

Selanjutnya mungkin 1 tulisan terakhir dalam bagian ini, judulnya apa yaa… mungkin Teknik Membentuk Pola Pikiran Positif.


Salam,

Ken Bandung

2

Halo teman-teman...

Halo teman2. Apa kabar semuanya? Semoga semua sehat2 saja ya? Meskipun punya SP, dan meski mungkin orang2 yg ada di lingkungan kita kurang paham tentang kondisi kita, semoga blog ini bisa jadi sarana agar semua bisa menuangkan uneg2nya, saling menceritakan pengalaman, dan bisa saling berhubungan supaya kita menyadari bahwa kita nggak sendirian, dan membuat kita sadar bahwa masih banyak penderita SP di luar sana. Kalau nggak keberatan, aku mau mengingatkan beberapa hal yg menurutku penting bagi kita semua untuk mengetahuinya. Slah satu yg menurutku penting, bahwa dengan mengetik/memberi komentar kepada postingan sesama SP (apapun postingannya), meski komentarnya sedikit saja (misalnya, 'wah ceritamu sama seperti saya', atau 'ayo semangat terus ya', 'kamu pasti bisa', atau 'saya pun mengalami yg kamu alami), saya rasa hal itu udah sangat membantu sekali, karena dengan begitu, mereka akan merasa tulisan yg mereka p0sting ada yg membaca dan mereka merasa diperhatikan. Sebab, siapa lagi yg mau mendengarkan kisah seseorang dengan SP selain orang yg memiliki SP lainnya, betul kan? That's why, mari kita berusaha mencoba untuk lebih peka trhadap satu sama lain ya teman2. Kedua, aku juga sangat berharap semoga kita semua di sini bisa menyampingkan segala macam perbedaan ras, agama, status, umur, jenis kelamin, dll yah. Jangan biarkan semua itu jadi penghalang (terinspirasi dari Ken, ^-^), karena dengan demikian kita bisa bersatu padu, saling berpegangan tangan, memberi support satu sama lain, supaya nantinya kita bisa terlepas dari SP ini. Terimakasih banyak sudah membaca postingan saya ya.

Rain1784
6

Penafsiran positif, Penafsiran negatif dan Alam Fikiran

Lanjutan dari Darimana Datangnya sp (social phobia)???

Lanjut mang…… :D

Suatu kejadian terjadi, yang membuat sedih, takut, kecewa dan perasaan negatif lainnya. Kata pakar jika bisa lakukan sesuatu tentang masalah itu, maka lakukanlah untuk menyelesaikannya, tapi jika kita tidak bisa apa2 dengan kejadian itu dan perasaan negatif itu tidak terselesaikan, maka itulah yang disebut penafsiran negatif yang akan menimbulkan ekses2 merusak pada alam bawah sadar kita

Kita tinjau sedikit tentang alam bawah sadar…

kenapa sedikit? Karena bukan pakar he..he..he..

Secara garis besar, fikiran manusia terbagi menjadi fikiran sadar yaitu saat manusia terjaga, dan fikiran bawah sadar, yaitu fikiran yang memiliki sifat unik yang berbeda dengan fikiran sadar. Dan saya yakin, inti dari sp adalah di alam/fikiran bawah sadar ini, dan langkah pertama recovery sp dimulai dari fikiran sadar.

Salah satu sifat alam bawah sadar yang unik adalah dia akan menyimpan semua memori kita, kejadiannya, bagaimana kita menanggapinya, bagaimana perasaan kita terhadapnya dan lain sebagainya. Lengkap ga ada yang kurang, baik kita terjaga maupun kita tidur, dari kita lahir sampai detik ini alam bawah sadar punya space yang cukup sampai kita matee…. Kembali kepada Sang Pencipta, karena karunia yang Maha Tidak Terbatas tentunya, dan ini sudah terbukti secara ilmiah.

Sifat lain lagi dari alam bawah sadar adalah dia akan selalu berusaha untuk menjadi pembantu setia dari tuannya, yaitu kita, sesuai dengan fikiran alam bawah sadar kita sendiri, yang…. Ini yang penting, tidak selalu produktif untuk diri kita.

Sifat lainnya yang relevan dengan pembahasan kita adalah bahwa Alam bawah sadar praktis mengatur hampir keseluruhan dari tubuh kita, seperti detak jantung, aliran darah, sirkulasi oksigen, pergerakan paru2, pengeluaran enzim endorfin, adrenalin dan lainnya.

Alam sadar berlandaskan logika, alam bawah sadar berlandaskan perasaan, imajinasi atau otak kanan..

Fikiran sadar vs Fikiran bawah sadar, siapa yang menang???

Pada kondisi ‘darurat’ alam bawah sadar yang menang!. Bagi anda sp’ers pasti pernah mengalami situasi dimana secara logika anda, situasi yang anda hadapi sama sekali tidak berbahaya, tapi anda mengalami simptomp2 sp, anda berusaha meyakinkan diri bahwa situasi baik2 saja, tapi tidak demikian dengan pikiran alam bawah sadar, dia akan beraksi tidak sejalan dengan pikiran sadar anda. Itulah bukti Alam bawah sadar unggul daripada alam sadar anda pada kondisi tertentu.

Katakanlah kita mengalami suatu kejadian, dipermalukan di depan umum oleh orang lain, baik sengaja ataupun tidak sengaja, datanglah perasaan malu, sedih, kecewa, terluka dan lain sebagainya. Nah kalo penafsiran ini tidak kita selesaikan, maka ini bisa berpotensi ke arah gangguan kepribadian, bisa jadi sp atau bisa jadi pemarah. Alam bawah sadar akan menyimpan semua informasi lengkap dari kejadian itu, alam bawah sadar akan mengartikan bahwa diri kita sedih, kecewa terluka, tidakkkk…. Tuanku tidak boleh terluka, aku akan berbuat apa saja supaya tuanku terhindar dari kejadian ini, gitulah mungkin jeritan alam bawah sadar, menyadari bahwa tuannya terluka

Nah pada kejadian di kemudian hari ada kondisi situasi umum yang ‘mirip’ saat kita terluka, nahh beraksi deh alam bawah sadar dengan kekuatannya, kepala pusing, bicara gagap, blushing (muka merah), ga konsen/blank dan lain sebagainya (ingat alam sadar menguasai hampir seluruh tubuh kita), tak lain dan tak bukan itulah cara alam bawah sadar memberi tahu tuannya agar segera lari dari ‘ancaman’ yang tengah terjadi.

Apakah alam bawah sadar salah? Saya harus katakan bahwa alam bawah sadar ini 100% benar dan dia memiliki fikirannya sendiri yang berbeda dengan jalan fikiran sadar. Suatu misal terjadi gempa, kita dalam rumah, secara otomatis adrenalin kita akan meningkat, kita segera berfikir untuk menyelamatkan orang2 yang kita kasihi dan diri kita keluar dari rumah, walau kondisi lemes atau bangun tidur, atau kaki kita sedang sakit, secara ‘ajaib’, tubuh kita akan memiliki energi yang tinggi untuk melakukan itu semua. Itu kerjaan alam bawah sadar, pada saat kondisi ‘darurat’ alam bawah sadar mengambil alih fungsi sadar kita.

Sebenarnya yang terpenting adalah bagaimana kita menggunakan kekuatan alam bawah sadar ini, memahami cara kerjanya dan menyelaraskannya dengan tujuan produktif kita.

Ceilee… sotoy luh…. Ga pa2lah pd dikit daripada ga pd, kalo salah koreksi donk….:D

Apakah bisa timbunan jutaan bahkan milyaran penafsiran negatif yang bertumpuk di alam bawah sadar kita yang menyebabkan kita sp, bisa kita hilangkan dan digantikan dengan penafsiran positif yang akan menimbulkan hal2 produktif? Saya yakin BISA…!!!

Pd bangetz… apa bener??? Benerrrr…..!!! :D

Lalu bagaimana caranya membuang yang negatif dan menggantikannya dengan yang positif???

Sebelum masuk ke bagian itu, saya ingin membahas tentang gelombang otak, yang saya fikir, akan jadi pengetahuan yang sangat bermanfaat yang saya rasakan, jadi judul selanjutnya adalah Gelombang otak manusia… :D

Sebenernya agak canggung nulis2 gini, takut banyak salahnya…. Tapi sekali lagi kalo ada benernya, moga bisa diambil manfaatnya.

Salam,

Ken Bandung

8

Darimana Datangnya sp (social phobia)???

Uraian berikut ini merupakan hasil dari pengalaman dan pembelajaran pribadi, bukan dari ilmu akademis, bisa jadi banyak salahnya, tapi mudah2an kalo ada benernya, bisa bermanfaat....kalo salah ya tolong dikoreksi, tolong kasih koment ya, buat melengkapi, terima kasih...

Darimana datangnya sp? dari mana ya...?

kita anggap aja pendapat kebanyakan sp datang pertama dari genetik, yang kedua dari traumatik

Kalo orang sudah meyakini bahwa sp datangnya dari sonohnya / genetik, maka ga ada yang bisa kita perbuat untuk mengatasinya, lha wong sudah dari sonohnya, mau gimana lagi? terima nasib ajjah....

Tapi kalo kita meyakini bahwa sp datang dari traumatik atau pengalaman masa lalu yang membuat kita sedih, menderita dan lain sebagainya, maka kita berpeluang untuk mengatasi sp kita.

Menurut saya, bukan pengalaman traumatiknya yang membuat kita jadi sp? sebab dengan pengalaman traumatik yang sama bisa membuat orang jadi down, jadi pemarah atau ga bermasalah bagi kestabilan emosinya.

Yang jadi masalah sebenarnya adalah sikap kita dalam menafsirkan pengalaman traumatik itu.

Saat kita kecil, mungkin kemampuan kita untuk menanggapi secara benar pengalaman yang membuat kita sedih, marah, kecewa dsb belum berkembang secara tepat, jadi kita sangat tergantung oleh lingkungan kita yang secara langsung akan membentuk kita.

Tapi saat kita dewasa, kemampuan kita untuk menafsirkan pengalaman2 buruk itu akan berkembang seiring dengan perjalanan waktu kita untuk belajar tentang hal itu.

Jadi sp dalam hal ini, disebabkan karena kita sendiri, karena kita menafsirkan pengalaman2 traumatik itu tanpa kita sadari mengarahkan kita sendiri menjadi sp.

Kalo saat ini kita sp, berarti telah terjadi tumpukan ribuan atau bahkan jutaan penafsiran negatif yang merusak diri kita sendiri, salah satunya jadi sp.

Kata pakar sih, katanya manusia itu cenderung untuk mengulang pola pikir yang dimilikinya setiap hari, jadi bisa dibayangkan, kalo kita masih memiliki pemikiran negatif, dan diulang setiap hari, maka sp kita bukannya jadi melemah, malah jadi makin kuat.

Jadi, menurut teory ini, kalo kita memiliki kecenderungan untuk memiliki penafsiran yang positif dan membuang penafsiran negatif (termasuk penafsiran negatif masa lalu) dibuang, maka sp kita atau yang lainnya bisa semakin kita lemahkan, dan kita bisa berkembang menuju ke arah yang lebih baik.


bagaimana bentuk penafsiran positif dan penafsiran negatif??? pengen nerusin sich...tapi dah kecapean nich.... nanti dilanjut lagi ya....(mudah2an bisa bermanfaat)


Salam,

Ken Bandung

www.fobiasosial.webs.com

2

Halo

Halo, salam kenal semuanya, aku Rain tinggal di Depok, sebelah selatan Jakarta. Prtama-tama, thanks buat Ken dan Dik Gant yg sudah mengundang jadi kontributor. Aku blm tau juga mau posting apa, tp sbagai sesama penderita SP pasti kita berkumpul di sini untuk saling sharing ttg pengalaman kita ya, jd mungkin aku mau cerita sedikit aja. Awalnya aku sendiri baru beberapa tahun sadar kalau ada SP. Memang blm didiagnosa, tapi aku yakin bgt gejala2ku mirip skali dgn SP. Pngalaman pertamaku waktu SD, sering mengurung diri di toilet pas jam istirahat krn nggak punya teman main. Aku merasa beda dr anak2 lain yg lebih berani, tdk pemalu, lbh ceria, dll. Sampe skrg aku berpikir bahwa mungkin SP-ku berawal dari pengalaman di masa kecil itu, sehingga kepribadianku waktu dewasa menjadi terbentuk seperti ini..Oke segitu dulu ya. Skali lagi, salam kenal semuanya!
2

http://www.fobiasosial.webs.com/

untuk saling melengkapi dan saling mendukung kita semua untuk mengatasi sp, saya membuka sebuah forum di http://www.fobiasosial.webs.com/

kalo ada waktu senggang tolong dikunjungi ya.....

buat mas Tukimin dan member di fobiasosial.org saya undang untuk sama2 jadi moderator disana buat kemajuan kita bersama


Salam,

Ken - Bandung