Lanjutan dari Darimana Datangnya sp (social phobia)???
Lanjut mang…… :D
Suatu kejadian terjadi, yang membuat sedih, takut, kecewa dan perasaan negatif lainnya. Kata pakar jika bisa lakukan sesuatu tentang masalah itu, maka lakukanlah untuk menyelesaikannya, tapi jika kita tidak bisa apa2 dengan kejadian itu dan perasaan negatif itu tidak terselesaikan, maka itulah yang disebut penafsiran negatif yang akan menimbulkan ekses2 merusak pada alam bawah sadar kita
Kita tinjau sedikit tentang alam bawah sadar…
kenapa sedikit? Karena bukan pakar he..he..he..
Secara garis besar, fikiran manusia terbagi menjadi fikiran sadar yaitu saat manusia terjaga, dan fikiran bawah sadar, yaitu fikiran yang memiliki sifat unik yang berbeda dengan fikiran sadar. Dan saya yakin, inti dari sp adalah di alam/fikiran bawah sadar ini, dan langkah pertama recovery sp dimulai dari fikiran sadar.
Salah satu sifat alam bawah sadar yang unik adalah dia akan menyimpan semua memori kita, kejadiannya, bagaimana kita menanggapinya, bagaimana perasaan kita terhadapnya dan lain sebagainya. Lengkap ga ada yang kurang, baik kita terjaga maupun kita tidur, dari kita lahir sampai detik ini alam bawah sadar punya space yang cukup sampai kita matee…. Kembali kepada Sang Pencipta, karena karunia yang Maha Tidak Terbatas tentunya, dan ini sudah terbukti secara ilmiah.
Sifat lain lagi dari alam bawah sadar adalah dia akan selalu berusaha untuk menjadi pembantu setia dari tuannya, yaitu kita, sesuai dengan fikiran alam bawah sadar kita sendiri, yang…. Ini yang penting, tidak selalu produktif untuk diri kita.
Sifat lainnya yang relevan dengan pembahasan kita adalah bahwa Alam bawah sadar praktis mengatur hampir keseluruhan dari tubuh kita, seperti detak jantung, aliran darah, sirkulasi oksigen, pergerakan paru2, pengeluaran enzim endorfin, adrenalin dan lainnya.
Alam sadar berlandaskan logika, alam bawah sadar berlandaskan perasaan, imajinasi atau otak kanan..
Fikiran sadar vs Fikiran bawah sadar, siapa yang menang???
Pada kondisi ‘darurat’ alam bawah sadar yang menang!. Bagi anda sp’ers pasti pernah mengalami situasi dimana secara logika anda, situasi yang anda hadapi sama sekali tidak berbahaya, tapi anda mengalami simptomp2 sp, anda berusaha meyakinkan diri bahwa situasi baik2 saja, tapi tidak demikian dengan pikiran alam bawah sadar, dia akan beraksi tidak sejalan dengan pikiran sadar anda. Itulah bukti Alam bawah sadar unggul daripada alam sadar anda pada kondisi tertentu.
Katakanlah kita mengalami suatu kejadian, dipermalukan di depan umum oleh orang lain, baik sengaja ataupun tidak sengaja, datanglah perasaan malu, sedih, kecewa, terluka dan lain sebagainya. Nah kalo penafsiran ini tidak kita selesaikan, maka ini bisa berpotensi ke arah gangguan kepribadian, bisa jadi sp atau bisa jadi pemarah. Alam bawah sadar akan menyimpan semua informasi lengkap dari kejadian itu, alam bawah sadar akan mengartikan bahwa diri kita sedih, kecewa terluka, tidakkkk…. Tuanku tidak boleh terluka, aku akan berbuat apa saja supaya tuanku terhindar dari kejadian ini, gitulah mungkin jeritan alam bawah sadar, menyadari bahwa tuannya terluka
Nah pada kejadian di kemudian hari ada kondisi situasi umum yang ‘mirip’ saat kita terluka, nahh beraksi deh alam bawah sadar dengan kekuatannya, kepala pusing, bicara gagap, blushing (muka merah), ga konsen/blank dan lain sebagainya (ingat alam sadar menguasai hampir seluruh tubuh kita), tak lain dan tak bukan itulah cara alam bawah sadar memberi tahu tuannya agar segera lari dari ‘ancaman’ yang tengah terjadi.
Apakah alam bawah sadar salah? Saya harus katakan bahwa alam bawah sadar ini 100% benar dan dia memiliki fikirannya sendiri yang berbeda dengan jalan fikiran sadar. Suatu misal terjadi gempa, kita dalam rumah, secara otomatis adrenalin kita akan meningkat, kita segera berfikir untuk menyelamatkan orang2 yang kita kasihi dan diri kita keluar dari rumah, walau kondisi lemes atau bangun tidur, atau kaki kita sedang sakit, secara ‘ajaib’, tubuh kita akan memiliki energi yang tinggi untuk melakukan itu semua. Itu kerjaan alam bawah sadar, pada saat kondisi ‘darurat’ alam bawah sadar mengambil alih fungsi sadar kita.
Sebenarnya yang terpenting adalah bagaimana kita menggunakan kekuatan alam bawah sadar ini, memahami cara kerjanya dan menyelaraskannya dengan tujuan produktif kita.
Ceilee… sotoy luh…. Ga pa2lah pd dikit daripada ga pd, kalo salah koreksi donk….:D
Apakah bisa timbunan jutaan bahkan milyaran penafsiran negatif yang bertumpuk di alam bawah sadar kita yang menyebabkan kita sp, bisa kita hilangkan dan digantikan dengan penafsiran positif yang akan menimbulkan hal2 produktif? Saya yakin BISA…!!!
Pd bangetz… apa bener??? Benerrrr…..!!! :D
Lalu bagaimana caranya membuang yang negatif dan menggantikannya dengan yang positif???
Sebelum masuk ke bagian itu, saya ingin membahas tentang gelombang otak, yang saya fikir, akan jadi pengetahuan yang sangat bermanfaat yang saya rasakan, jadi judul selanjutnya adalah Gelombang otak manusia… :D
Sebenernya agak canggung nulis2 gini, takut banyak salahnya…. Tapi sekali lagi kalo ada benernya, moga bisa diambil manfaatnya.
Salam,
Ken Bandung
6 comments:
tentang alam bawah sadar, sedikit yang aku tahu, "pikiran tidak sadar" ini atau unconciousness menjadi terkenal karena seorang bernama 'Freud'. dia adalah peletak dasar psikonalisis yang kemudian berkembang sampai sekarang dengan beberapa 'sekte'. sampai sekarang warisan ilmu freud ini masih dipelajari dalam filsafat, sastra, politik, (mungkin) psikologi itu sendiri. yang bikin jadi revolusioner adalah pendapat ini merobohkan bangunan besar 'logika' yang kala itu dipercaya menjadi satu satu nya pengendali manusia. ternyata, menurut pendapat ini, pikiran manusia seperti gunung es di laut, pucuk yang keliatan diatas permukaan laut adalah pikiran sadar, dan selebihnya adalah pikiran tidak sadar, padahal bongkahan es yang keliatan diatas permukana air laut tidak seberapa dibandingkan yang tidak keliatan. logika menjadi bukan satu satu nya penentu arah perilaku menusia.
setuju dengan mas ken tentang tulisan alam bawah sadarnya kaintannya dengan sp, meski ada sedikit point yang saya kurang setuju, "masalah penafsiran saja"..
sejauh ini tulisan mas ken masih teoritis, saya tunggu tulisan berikutnya yang bisa saya praktekin buat ngedaliin alam bawah sadar ane, biar cool calm and confident.
Apa alam bawah bawah sadar (unconsciousness) berhubungan dengan "automatic thoughts" terlebih yang bersifat negatif pada penderita SP? Pernah baca juga manusia juga memiliki insting "fight or flight response".
...Like other phobias, social phobia is a fear reaction to something that isn't actually dangerous — although the body and mind react as if the danger is real. This means that the person feels physical sensations of fear, like a faster heartbeat and breathing. These are part of the body's fight–flight response. They're caused by a rush of adrenaline and other chemicals that prepare the body to either fight or make a quick getaway.....
(http://kidshealth.org/teen/your_mind/mental_health/social_phobia.html#)
Memang sudah menjadi keharusan alam bawah sadar manusia memiliki respon "fight or flight". Tapi dalam kasus menghindari "bahaya" di penderita SP lebih banyak Flightnya daripada Fight-nya :). Kemarin ketemu istilah "Gestalt Therapy",
(http://www.social-anxiety-shyness-info.com/art/sad-shyness/a-12-selfhelp-nothelp.htm)
kayanya berguna....
fight or flight??? bahaya memang lumrah untuk dihindari. orang ketemu singa sudah sewajarnya untuk lari. permasalahannya adalah persepsi mengenai bahaya tersebut. apa yang seharusnya tidak berbahaya kita anggap bahaya. inilah yang harus diluruskan. berbicara didepan publik itu tidak bahaya, salah atau melakukan kesalahan itu biasa, diperhatikan itu normal. "nggak bikin mati" adalah kata kata yang ku ulang menjelang suatu presentasi, itu juga kata kata yang dinasehatkan dokter lho.
dalam keadaan sendiri, "normal", seperti ini aku tahu semua itu tidak bahaya, tapi ku gak yakin ketika aku benar benar harus menghadapinya. bukan suatu keputus-asaan, tapi itulah yang kualami biasanya selama ini.
seperti automatically... karena pikiran kita yang sosial phobia sudah terpola seperti itu, sudah bikin jalur jalur nya sendiri. pola itulah yang harus diubah, itu kata dokter juga lho.
aku belum berhasil membuat pola baru, tapi setidaknya aku mulai waspada pada pikiran otomatisku.
ayo ayo, kita temukan cara buat pola pikir yang baru, ayo ayo, semangat semangat....
wah, saya blajar psikologi tp nggak pernah bs memahami secara mendalam tentang teori2 alam bawah sadar Freud, mungkin dasarnya saya emang gak pintar berteori,hehehe. Btw, menyinggung soal persepsi bahaya yg disebut di atas, rasanya ada benernya juga. Kita merasakan ada bahaya dan kita harus melakukan sesuatu untuk menghadapi bahaya, itu hal yg lumrah. Tapi kalau persepsi terhadap bahaya itu membuat kita memiliki disfungsi (tdk bisa menjalankan fungsi sehari2 dengan baik), tentunya akan jadi masalah yg sangat besar. Ibaratnya kalau 'alarm' bahaya kita hidup terus, maka kita pasti akan cemas terus-terusan juga. Mengenali tanda bahaya baik, tapi kalau semua situasi kita anggap membahayakan, efeknya jadi negatif untuk kita, bukan? Nah, masalahnya gimana caranya mengontrol 'alarm' bahaya kita itu, agar hanya aktif di saat tertentu saja, supaya kita tidak terus2an cemas. Jujur, sy blm prnah ke dokter/ikut konseling sih, jadi mungkin masi banyak kekurangan informasi soal ini.
Kayanya Gestalt Therapy itu mungkin bisa jadi alternatif buat membuka pola baru, tapi mempertahankan keadaan pikiran "present/now" itu yang agak sulit. Gestalt plus terapi kognitif mungkin sangat berguna bagi kita2.
.....
Moral injunctions of Gestalt therapy
* Live now, stay in the present.
* Live here, be with the present.
* Stop imagining, experience reality.
* Stop unnecessary thinking.
* Express, rather than manipulating explaining, justifying, or judging.
* Give in to unpleasantness do not restrict your awareness.
* Accept no "should" or "ought", other than your own.
* Take full responsibility for your own actions, feelings and thoughts.
* Surrender to being who you are right now.
(http://www.mentalhelp.net/poc/view_doc.php?type=doc&id=8139&cn=91)
Hey guys, baru aja ikutan MBTI test coba teman2 juga coba ikutan,
(http://www.geocities.com/lifexplore/)
Apa mayoritas karakter SP itu sama? Aq dapat karakter INFJ, dan yakin faktor Introvert dan Feeler mempengaruhi usaha mengalahkan SP. :)
Kayanya harus lebih berusaha ke faktor Thinker untuk lebih berikir logis. Hehe...
Post a Comment
jangan lupa pakai nama ya, kalo bisa pake google account.